Buka selang, bila dipasang, pada waktu khusus seusai pesanan, untuk memperkirakan jumlah absorpsi.
Observsi abdomen terhadap ketidaknyamanan, distensi, nyeri atau kekauan.
Auskultasi bising usus, 1 jam setelah makan; laporkan tak adanya bising usus.
Cairan sebanyak 2500 ml/hari kecuali dikontraindikasikan.
Ukur masukan dan haluaran sampai adekuat.
Observasi feses pertama terhadap warna, konsistensi dan jumlah; hindari konstipasi
Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan
Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrol
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan; menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan relaks.
Intervensi :
Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman; jangan menyangga lutut.
Kaji lokasi, berat dan tipe nyeri
Kaji keefektifan dan pantau terhadap efek samping anlgesik; hindari morfin
Berikan periode istirahat terencana.
Kaji dan anjurkan melakukan lathan rentang gerak aktif atau pasif setiap 4 jam.
Ubah posisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan perawatan kulit.
Auskultasi bising usus; perhatikan peningkatan kekauan atau nyeri; berikan enema perlahan bila dipesankan.
Berikan dan anjurkan tindakan alternatif penghilang nyeri.
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan
Tujuan : pola nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil : pasien menunjukkan kemampuan melakukan latihan pernafasan, pernafasan yang dalam dan perlahan.
Intervensi :
Kaji status pernafasan; observasi terhadap menelan, “pernafasan cepat”
Tinggikan kepala tempat tidur 40-60 derajat.
Pantau terapi oksigen atau spirometer insentif
Kaji dan ajarkan pasien untuk membalik dan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap jam.
Auskultasi dada terhadap bunyi nafas setiap 4 jam.
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.
Tujuan : ansietas teratasi
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini dan mendemonstrasikan keterampilan kooping positif dalam menghadapi ansietas.
Intervensi :
Kaji perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan ketrampilan yang berhasil pada waktu lalu.
Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut; berikan penenangan.
Jelaskan prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan dan prognosis.
Pertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres.
Dorong dukungan keluarga dan orang terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994
Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta : Salemba Medika; 2001
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
AsuhanKeperawatan Pada Klien Dengan Skoliosis 1. Pengertian Skoliosis adalah lengkungan atau kurvatura lateral pada tulang belakang akibat r...
-
PENDAHULUAN Susunan somatomotorik ialah susunan saraf yang mengurus hal yang berhubungan dengan gerakan otot-otot skeletal. Susunan itu terd...
-
Protrusi diskus intervertebralis atau biasa disebut hernia nukleus pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan nukleus pul...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar