Umat manusia bisa hidup dengan damai hingga saat ini karena jasa-jasa para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang terpilih yang menyampaikan wahyu dan ajaran-ajaran Allah kepada umat manusia. Orang terpilih yang memiliki sifat wajib Nabi yang bukan sembarang orang.
Untuk itu salah satu rukun iman dalam islam adalah iman kepada Rasul-Rasul Allah. Iman kepada Rasul adalah meyakini bahwa Rasul adalah utusan Allah yang bertugas mengajak umatnya kejalan yang benar.
Jalan yang benar disini adalah jalan untuk senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Setelah menerima wahyu dari Allah dengan perantara malaikat, para Rasul memiliki tugas yang berat untuk menyampaikan wahyu Allah tersebut kepada umatnya. Banyak cobaan dan rintangan selama proses penyampaian wahyu tersebut. Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang pilihan.
Sifat-Wajib-Nabi
Untuk itu orang yang terpilih sebagai Rasul adalah orang yang benar-benar pilihan Allah. Orang tersebut memiliki kesabaran dan keimanan melebihi orang-orang lainnya pada waktu itu. Karena Rasul akan mengemban dan memikul berat tanggung jawab yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Para Nabi dan Rasul akan menjadi utusan Allah di dunia sebagai tauladan dan mengajari umatnya. Para Nabi memiliki akhlak, budi pekerti yang mulia dan terpuji. Sebagaimana firman Allah pada Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21.
Allah berfirman di surah Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدۡ کَانَ لَکُمۡ فِیۡ رَسُوۡلِ اللّٰہِ اُسۡوَۃٌ حَسَنَۃٌ لِّمَنۡ کَانَ یَرۡجُوا اللّٰہَ وَ الۡیَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَ ذَکَرَ اللّٰہَ کَثِیۡرًا
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah yang menjadi teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan datangya hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S. Al-Ahzab, 33:21).
Pada ayat ini Allah telah memperingatkan kepada orang-orang munafik. Rasulullah adalah tauladan bagi seluruh umat manusia. Rasulullah adalah seorang yang memiliki iman yang kuat, penyabar, pemberani dan tabah dalam menghadapi cobaan dari Allah.
Rasulullah selalu percaya dengan sepenuh hati dan jiwanya kepada segala ketentuan-ketentuan Allah. Rasulullah sangat memiliki akhlak, perilaku dan budi pekerti yang mulia.
Jika ingin menjadi hamba Allah yang baik, dan hidup bahagia di dunia dan di akhirat, maka contoh, tauladani dan ikuti apa yang diajarkan Nabi.
Pada kesempatan ini wisatanabawi akan membahas tentang sifat wajib Nabi dan Rasul Allah. Karena para Nabi harus memiliki sifat-sifat tersebut agar selalu bisa menjalankan tanggung jawab yang di embannya.
Berikut Sifat Wajib Nabi dan Rasul
1. Sidiq
Sidiq dalam bahasa arab artinya benar dan jujur. Maksud siddiq adalah para rasul dan nabi akan selalu berkata benar dan jujur, saat menyampaikan wahyu atau perintah Allah kepada umatnya.
Dengan sifat jujur ini, kata-kata atau ucapan Rasul dapat dipercaya kebenarannya oleh para umatnya. Sehingga sangat tidak mungkin para nabi dan rasul mempunyai sifat kidzib (dusta).
Karena jika para Nabi atau Rasul memiliki sifat dusta, tentu sudah pasti umat yang dibimbingnya akan tersesat ke arah yang salah dan akan menjadi pendusta juga.
2. Amanah
Amanah dalam bahasa arab artinya dapat dipercaya. Maksud dari sifat amanah adalah para nabi dan rasul adalah seorang yang dapat dipercaya dalam menyampaikan wahyu dan perintah Allah kepada umat manusia.
Dengan sifat amanah yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul ini, maka nabi dan rasul dalam menyampaikan wahyu Allah tanpa mengurangi atau menambahnya.
3. Tabligh
Tabligh dalam bahasa arab artinya menyampaikan. Maksud sifat tabligh adalah para Nabi dan Rasul harus wajib menyampaikan wahyu atau ajaran-ajaran Allah yang diturunkan kepadanya.
Karena terpilihnya para nabi dan Rasul adalah untuk menyampaikan wahyu yang diturunkan kepadanya untuk umat manusia. Dengan menyampaikan wahyu Allah dan ajaran-ajaran-Nya agar dijadikan pedoman hidup oleh umat manusia.
4. Fathonah
Fathonah dalam bahasa arab artinya pandai atau cerdas. Maksud fathanah adalah sifat yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul haruslah cerdas dan pandai.
Dengan memiliki kecerdasan dan kepandaian tinggi maka para Nabi dan Rasul bisa dengan cepat paham ketika menerima wahyu dari Allah. Para nabi dan Rasul juga pandai dalam menyampaikan atau mengajarkan wahyu Allah kepada umat manusia.
Karena dengan sifat fathanah yang dimiliki para nabi dan rasul maka mereka dapat berdialog, berhujah atau menjawab pertanyaan para umatnya.
Apalagi ketika mereka harus menjelaskan kepada para penentangnya. Sangat perlu kecerdasan dan kepandaian dalam menyampaikan wahyu Allah yang benar dan bisa menhajak penentangnya ke jalan Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
AsuhanKeperawatan Pada Klien Dengan Skoliosis 1. Pengertian Skoliosis adalah lengkungan atau kurvatura lateral pada tulang belakang akibat r...
-
PENDAHULUAN Susunan somatomotorik ialah susunan saraf yang mengurus hal yang berhubungan dengan gerakan otot-otot skeletal. Susunan itu terd...
-
Protrusi diskus intervertebralis atau biasa disebut hernia nukleus pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan nukleus pul...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar