Minggu, 19 Juli 2009

Sulit Punya Anak

Mempunyai anak merupakan salah satu tujuan dari berkeluarga dan merupakan impian sebagian besar pasangan yang telah menikah. Kehadiran anak dapat menjadi buah hati dan tanda cinta dari pasangan suami-istri. Seorang bayi juga umumnya ditunggu oleh orang tua dari pasangan yang ingin memiliki cucu. Namun, kadang-kadang mempunyai anak tidaklah selalu mudah bagi sejumlah pasangan. Ada yang mungkin mengalami kesulitan sehingga walaupun telah bertahun-tahun menikah namun belum dikaruniai buah hati. Apa saja permasalahan yang terjadi saat sulit mempunyai anak. Lalu bagaimana solusi yang baik untuk mengatasinya?
Berpikir Realistis

Setiap pasangan sebaiknya realistis dan tidak terburu-buru berpikir bahwa ada masalah akibat belum memiliki anak setelah beberapa waktu. Setelah menikah dan melakukan hubungan seks antara suami dan istri tanpa kontrasepsi dengan frekuensi yang wajar, biasanya butuh waktu sekitar 1 tahun untuk mengetahui apakah ada masalah kesuburan atau tidak. Ada pasangan yang telah menikah 1 bulan namun karena istrinya belum hamil lalu berpikir bahwa ada masalah dengan kesuburan mereka. Padahal wajarnya dalam kurun waktu 1 tahun, 85% pasangan pengantin baru akan memiliki anak. Bila lebih dari jangka waktu tersebut barulah saatnya pasangan memeriksakan diri ke dokter.


Siapa yang Salah?

Jangan salahkan diri sendiri atau pasangan bila Anda belum dapat menghasilkan keturunan. Dalam beberapa kasus, pihak istri yang disalahkan apabila belum hamil juga. Wanita sering dianggap mandul dan menjadi sasaran kesalahan. Patut diingat, bahwa belum mendapat keturunan bukan berarti pihak istri yang tidak subur, tetapi harus diperiksa juga kesuburan dari suami. Kemungkinan istri atau suami yang memiliki masalah adalah 50% berbanding 50% atau seimbang.

Segera konsultasikan masalah Anda ke dokter untuk mendapatkan solusi. Mempunyai anak bukan hanya keinginan suami atau istri dan dapat terlaksana apabila keduanya tidak memiliki masalah reproduksi. Bicarakan dengan pasangan dengan kata-kata yang tidak menyinggung perasaannya untuk memeriksakan diri, karena memang hal ini bagi beberapa orang merupakan masalah sensitif. Tentukan waktu dan suasana yang tepat untuk membicarakannya.


Memeriksa Kesuburan

Saat pemeriksaan, bagi suami akan diperiksa berapa banyak sperma yang dihasilkan, bagaimana gerakan sperma serta kondisi sperma. Sedangkan bagi istri, pemeriksaan mencakup apakah ada sel telur yang dihasilkan dan apakah saluran untuk sperma menuju sel telur terbuka. Bagi Anda yang haid secara teratur kemungkinan besar memiliki sel telur yang normal. Hasil untuk suami biasanya lebih cepat karena lebih mudah untuk diperiksa.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan Anda dan pasangan normal, bukan berarti dalam jangka waktu segera istri dapat segera mengandung. Dibutuhkan kesabaran dan jangan terlalu stres karena terburu-buru atau desakan orang tua. Kondisi stres dapat membuat sulit terjadinya pembuahan. Juga, setelah melakukan hubungan seks, jangan terlalu cepat membersihkannya sehingga sperma segera hilang. Diamkan selama kurang lebih 15 menit.

Bila ternyata Anda atau pasangan memang memiliki masalah kesuburan, janganlah berputus asa karena dalam banyak kasus hal itu dapat diobati dengan berbagai terapi dan pengobatan modern. Jangan pula saling menyalahkan karena hal itu bukan berarti pernikahan Anda tidak akan bahagia. Untuk informasi selengkapnya tentang berbagai teknik dan jenis perawatan untuk masalah kesuburan atau infertilitas, dapat Anda baca pada artikel berikut: Mengatasi Masalah Kesuburan dan Infertilitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar