Jumat, 15 Oktober 2010

Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi, Ratusan juta tenaga kerjadi seluruh dunia saat bekerja pada kondisi yang tidak nyaman dan dapat mengakibatkan gangguan keshatan. Menurut International Labor Organization (ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit atau yang disebabkan oleh pekerjaan. Sekitar 300.000 ribu kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya kematian karena penyakit akibat kerja dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya. Dari data ILO tahun 1999, penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan yaitu : kanker 34%, kecelakaan 25%, penyakit saluran pernapasan 21%, penyakit kardiovasculer 15%, dan lain-lain 5%. Dari data tersebut, bahwa penyebab utama kematian adalah kanker, sedangkan kelompok penyebab lain adalah pneumoconiosis penyakit neurologis dan penyakit ginjal. Selain penyakit yang mengenai hubungan yang menyebabkan kematian, masalah kesehatan lain terutama adalah ketulian, gangguan musculoskletal, dan gangguan reproduksi.(1)


Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta prosesprosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemapuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah. Termasuk terakhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap cara - cara keluarga berencana yang aman, efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan hukum, hak memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan kesehatan yang memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan dan melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk memiliki bayi yang sehat. Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan suatu kumpulan metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup kesehatan seksual, yang bertujuan meningkatkan status kehidupan dan hubungan-hubungan perorangan, dan bukan semata-mata konseling dan perawatan yang bertalian dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalaui hubungan seks.Beberapa wanita karena pekerjaannya yang mengggunakan bahan kimia, akan mengalami kesulitan mempunyai anak. Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi:

a. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil);
b. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb);
c. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita terhadap pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb);
d. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).(2)

Pengaruh dari semua faktor diatas dapat dikurangi dengan strategi intervensi yang tepat guna, terfokus pada penerapan hak reproduksi wanita dan pria dengan dukungan disemua tingkat administrasi, sehingga dapat diintegrasikan kedalam berbagai program kesehatan, pendidikan, sosial dam pelayanan non kesehatan lainyang terkait dalam pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. (2)

Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan. Unit yang digunakan adalah “parts of chemical per million part of air (ppm)” yakni bagian dari zat kimia per sejuta bagian udara, atau “milligram of chemical per cubic meter of air (mg/m3)” yakni milligram dari zat kimia per kubik meter udara.

Beberapa wanita karena pekerjaannya yang mengggunakan bahan kimia, akan mengalami kesulitan mempunyai anak.Beberapa orang lelaki lainnya akan mengalami penurunan kualitas sperma karena jok tempat duduk di mobilnya panas. Ada juga beberapa eksekutif yang mengalami gairah seksual serta beberapa wanita karier yang mengalami frigiditas.(3)

Beberapa gangguan reproduksi yang berhubungan dengan pekerjaan yaitu:
a. Abortus
Penyebab : kerja berat, cytotoxic drug
b. Premature
Penyebab: ionizing radiation
c. Lahir cacat
Penyebab : menthyl mercuri, ionizing radiasi
d. Kerusakan sperma
Penyebab : dioxin, anesthetic gates
e. Mandul
Penyebab: timah hitam, cadmium, chlodecone, dibromochlopropane (1)

Secara umum, sebagian besar pria bekerja atau menghabiskan waktunya ditempat kerja. Padahal ada banyak bahaya yang terdapat di tempat kerja. Radiasi, berbagai bahan kimia, obat-obatan, rokok, dan panas merupakan tipe-tipe bahaya yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mempunyai anak yang sehat.
Meskipun lebih dari seribu bahan kimia di tempat kerja telah terbukti dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan reproduksi hewan, namun kebanyakan bahan tersebut tidak pernah diteliti pengaruhnya pada manusia. Bahkan lebih dari empat juta campuran bahan kimia tidak pernah diuji pengaruhnya.
Zat-zat berbahaya tersebut dapat memasuki tubuh kita melalui hirupan nafas (inhalation), kontak dengan kulit (absorbsion), atau tertelan (ingestion) jika pekerja tidak mencuci tangan dengan baik sebelum mereka makan, minum, ataupun merokok.
Bahan berbahaya yang terdapat di tempat kerja juga dapat secara tidak langsung membahayakan keluarga mereka yang berada dirumah. Beberapa bahan berbahaya dapat secara tidak sengaja terbawa ke rumah tanpa disadari para pekerja dan mempengaruhi kesehatan reproduksi sang istri atau kesehatan janin yang dikandungnya atau anggota keluarga lain yang masih muda. Sebagai contoh, timbal dapat terbawa pulang oleh pekerja melalui kulit, rambut, baju, sepatu, kotak peralatan kerja, atau kendaraan yang dibawa ke tempat kerja, padahal timbal tersebut dapat menyebabkan keracunan pada anggota keluarga dan bisa menyebabkan neurobehavioral dan gangguan pertumbuhan pada janin.
Bahaya-bahaya yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi para pekerja pria bekerja dengan mempengaruhi beberapa beberapa hal.
Pertama, jumlah sperma. Beberapa bahan berbahaya dapat memperlambat atau bahkan menghentikan produksi sperma. Hal ini berarti bahwa hanya akan dihasilkan lebih sedikit sperma untuk dapat membuahi sel telur. Jika tidak ada sperma yang diproduksi, maka pekerja tersebut dapat disebut steril. Jika bahaya yang memapar dapat mencegah proses pembuatan sperma, label steril itu menjadi permanen.
Kedua, bentuk sperma. Beberapa bahan berbahaya dapat membuat bentuk sel sperma menjadi berbeda. Jika sudah seperti itu, sperma akan mengalami kesulitan untuk berenang menuju sel telur atau membuahinya.
Ketiga, transfer sperma. Beberapa bahan berbahaya dapat terakumulasi pada epididimis, seminal vesicles, atau prostate. Hadirnya bahan tersebut dapat membunuh sperma, merubah cara/arah sperma berenang, atau menempel pada sperma dan dibawa menuju sel telur atau kepada bayi yang belum lahir.
Ketiga, kemampuan seksual. Perubahan pada jumlah hormon dapat mempengaruhi kemampuan seksual. Beberapa bahan kimia seperti alcohol, bisa mempengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi, sedangkan pada beberapa orang dapat mempengaruhi keinginan seksualnya. Beberapa obat-obatan, baik yang legal maupun tidak, dapat mempengaruhi kemampuan seksual.
Keempat, kromosom sperma. Beberapa bahan berbahaya dapat mempengaruhi kromosom yang terdapat pada sperma. Sperma dan sel telur masing-masing menyumbangkan 23 kromosom saat proses fertilisasi. DNA yang tersimpan pada kromosom inilah yang menentukan akan seperti apa rupa, bentuk dan fungsi tubuh bayi yang akan lahir. Radiasi atau bahan kimia dapat menyebabkan perubahan atau kerusakan pada DNA. Jika DNA sperma telah rusak, maka ia bisa jadi tidak akan bisa membuahi sel telur, atau jika ia berhasil membuahi sel telur, ia akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan janin. Beberapa jenis pengobatan terhadap kanker terbukti dapat menyebabkan hal tersebut.
Kelima, kehamilan. Jika sperma yang telah rusak dapat membuahi sel telur, sel telur bisa jadi tidak akan tumbuh dengan sempurna, sehingga dapat menyebabkan keguguran atau masalah kesehatan pada bayi yang akan dilahirkannya. Jika bahan berbahaya tersebut dibawanya oleh semen, janin mungkin akan terpapar sehingga dapat menyebabkan gangguan pada saat kehamilan atau gangguan kesehatan pada bayi setelah ia lahir.
Untuk melindungi dari bahaya yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi, beberapa langkah berikut dapat diterapkan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja.
1. Simpanlah bahan kimia pada tempat/wadah yang tertutup saat tidak digunakan
2. Mencuci tangan sebelum makan, minum dan merokok
3. Hindari kontak antara bahan kimia dengan kulit
4. Jika bahan kimia kontak dengan kulit, ikuti petunjuk untuk membersihkannya sebagaimana tertera pada MSDS (material safety datasheet). Pengusaha/manajemen wajib menyediakan MSDS untuk semua bahan berbahaya yang digunakan di tempat kerja
5. Kenali bahaya yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi di tempat kerja anda.
6. Untuk mencegah kontaminasi di rumah:
o Gunakan pakaian yang berbeda pada waktu bekerja
o Ganti dan cuci baju yang telah terkontaminasi dengan sabun dan air sebelum pulang ke rumah
o Simpanlah baju yang akan digunakan untuk pulang kerja (atau berangkat kerja) dalam ruangan yang terpisah dari tempat kerja untuk mencegah kontaminasi
o Cuci baju kerja terpisah dari bahan cucian lainnya, usahakan mencucinya di tempat kerja
o Usahakan untuk tidak membawa baju kerja yang telah kotor/terkontaminasi atau benda lain ke rumah
7. Berpartisipasilah dalam program kesehatan dan keselamatan kerja seperti pelatihan, pendidikan, dan monitoring yang telah disediakan perusahaan
8. Pelajari menganai praktek kerja yang aman/baik, rekayasa engineering, dan alat pelindung diri (seperti sarung tangan, masker, coverall, google, dll) yang dapat mengurangi resiko paparan dengan bahan berbahaya.
9. Patuhi prosedur dan praktek kerja yang aman yang telah diimplementasikan oleh perusahaan anda untuk mencegah paparan bahan berbahaya di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.(6)

Timbal sebagai salah satu unsur polutan udara, mutlak dikurangi penggunaannya. Beberapa produk bensin tanpa timbal sudah diperkenalkan mulai tahun 1985, yaitu Super TT. Super TT adalah bahan bakar dengan bilangan oktan (RON) sebesar 98. Jenis lain yaitu Petro 2T yang dirancang khusus untuk sepeda motor, adalah bensin tanpa timbal yang dikeluarkan oleh PT Sigma Rancang Perdana. Di awal tahun 1998, produk bensin tanpa timbal yang lain adalah BB2L (Bensin Biru 2 Langkah) dengan harga yang lebih murah daripada premium. Jika membandingkan terhadap bilangan oktan, Super TT mempunyai RON 98, premium 88 dan premix 94. Artinya produk tanpa timbalpun mampu memperpanjang oktan melebihi bensin yang masih mengandalkan unsur timbal. Bensin premium sendiri masih mengandung TEL 0,3 gr/lt dan premix 0,45 gr/lt. Kerugian yang ditimbulkan dari kasus pencemaran udara, lebih terasa jika ditinjau dari aspek kesehatan. Dari setiap unsur dalam komponen polutan udara berpeluang merugikan bagi kesehatan setiap organisme. Timbal (Pb) sebagai salah satu komponen polutan udara mempunyai efek toksik yang luas pada manusia dan hewan dengan mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, dan sistem saraf pada remaja, menurunkan fertilitas, menurunkan jumlah spermatozoa, dan meningkatkan spermatozoa abnormal dan aborsi spontan. Selain juga menurunkan Intellegent Quotient (IQ) pada anak – anak , menurunkan kemampuan berkonsentrasi, gangguan pernapasan, kanker paru–paru dan alergi. Dalam laporan Bank Dunia 1992, diketahui bahwa pencemaran udara akibat timbal, menimbulkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.000 kasus hipertensi dan menurunkankan IQ hingga 300.000 point. Juga Pb menurunkan kemampuan darah untuk mengikat oksigen.(4)


DAFTAR PUSTAKA

1. Buchary. Penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. [online]. 2007. [Cited on, 2009 January 13]. [28 screen]. Available from: http://www.library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
2. Harahap Juliandi. Kesehatan reproduksi. [online]. 2003. [Cited on, 2009 January 13]. [13 screen]. Available from: http://www.library.usu.ac.id/download/duniapsikologi.dagdigdug.com/files/2008/12/kesehatan-reproduksi.pdf
3. IDKI. Seminar kesehatan kerja gangguan reproduksi. [online]. 2007. [Cited on, 2009 January 13]. [4 screen]. Available from: http://www.kalbe.co.id/files/coe/brosur_konasB_atam_2005_ind%20edit.pdf
4. Komite penghapusan bensin bertimbal. Dampak pemakaian bensin bertimbal dan kesehatan. [online]. 2007. [Cited on, 2009 January 13]. [8 screen]. Available from: http://www.kpbb.org/makalah_ind/Dampak%20Pemakaian%20Bensin%20Bertimbel%20dan%...
5. Anonymous. Pelatihan bagi pelatih kesehatan dan keselatan kerja. [online]. 2007. [Cited on, 2009 January 13]. [4 screen]. Available from: http://www-ilo-mirror.cornell.edu/public/english/region/asro/jakarta/download/pelatihan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar