Minggu, 19 Mei 2019

Fungsi, Pengertian Serta 5 Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

istem sosial budaya Indonesia merupakan totalitas nilai, tata laku dan tata sosial manusia Indonesia yang mampu mewujudkan pandangan falsafah dan hidup negara (Pancasila) ke dalam segala elemen kehidupan berbangsa dan bernegara.

Asas Sistem Sosial dan Budaya Indonesia

Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum lahirnya masyarakat Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda merupakan bukti jelas, Acara ini merupakan konsensus nasional yang dapat membuat masyarakat Indonesia terintegrasi pada gagasan Bineka Tunggal Ika.

Konsensus merupakan persetujuan atau perjanjian yang bersifat umum tentang aturan, nilai-nilai, dan norma-norma dalam menentukan sejumlah upaya dan tujuan untuk mencapai peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial.

Model integrasi atau Model konsensus yang menekankan akan unsur norma dan legitimasi memiliki landasan tentang masyarakat, yaitu sebagai berikut:

  • Setiap unsur masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam kehidupan masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan
  • Keberlangsungan masyarakat itu berasaskan pada kerja sama dan mufakat akan nilai-nilai
  • Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan
  • Unsur dalam masyarakat itu seimbang dan terintegrasi 

Apabila pernyataan tersebut dikaji mendalam, peristiwa Sumpah Pemuda dapat dikatakan merupakan konsensus nasional yang mendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yang didasarkan pada 5 asas penting, yaitu:

Asas persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia terdiri adri beraneka ragam budaya, suku, adat istiadat daerah, bahasa, Agama dan sebagainya yang telah membentuk Negara Republik Indonesia dan meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai asas sosial budayanya.

Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha (Tuhan YME) Esa lah manusia dapat mencapai segalanya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh manusia, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan kemerdekaan semua itu merupakan rahmat Tuhan YME.

Asas kedaulatan rakyat
Dalam menjalankan Kehidupan baik itu pribadi, keluarga, bermasyarakat, berbangsa atau bernegara selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Asas merdeka
Kemerdekaan merupakan hak segala bangsa, karena itu kehidupan pribadi, masyarakat, dan berbangsa yang bebas itu tetap harus mempunyai tanggung jawab dan kewajiban bermasyarakat, bernegara dan berbangsa yang menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi kemerdekaan tersebut.

Asas adil dan makmur
Setiap warga dalam kehidupan harus memiliki kehidupan yang layak dan adil sehingga pendidikan, pekerjaan, kesehatan, pakaian, pangan, perumahan serta kepercayaan terhadap Tuhan menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.

Unsur-unsur Sistem Sosial Budaya
Menurut Alvin L. Bertrand terdapat Sepuluh unsur sistem sosial, yaitu:

  • Perasaan (sentiment)
  • Norma Tujuan
  • Tujuan
  • Keyakinan (pengetahuan)
  • Status dan peranan
  • Tingkatan atau pangkat (rank) Status dan peranan
  • Sanksi
  • Tekanan ketegangaan (stress strain)
  • Kekuasaan atau pengaruh (power) Sanksi
  • Sarana atau fasilitas

Sedangkan Menurut Bronislaw Malinowski terdapat empat unsur sistem sosial, yaitu:

  • Organisasi ekonomi
  • Sistem norma sosial, yang memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk bekerjasama serta menyesuaikan diri
  • Organisasi politik
  • Alat atau Lembaga Pendidikan (Keluarga)

Fungsi Sistem Sosial Budaya
Fungsi sistem Sosial Budaya adalah untuk mengatur, menata dan juga menetapkan tidakan serta tingkah laku di masyarakat. Proses pembelajaran sistem ini dilakukan dengan pembudayaan atau pelembagaan yang bertujuan agar dapat menyesuaikan diri (sikap dan pikiran) denngan norma adat, dan peraturan yang hidup dan berlaku di lingkungan kebudayaannya.


Proses pembelajaran dilakukan sejak kecil dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan seterusnya. Dimulai dari meniru apapun yang ada di lingkungan keluarga kemudian tindakan (tingkah) tersebut akan menimbulkan dorongan untuk di implementasikan kedalam kepribadian sehingga menjadi norma dan pola yang mengatur tindakan yang dibudayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar