Jumat, 17 Mei 2019

Sifat Mustahil Nabi

Dari penjelasan sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh para Nabi dan Rasul, namun ada juga sifat-sifat yang mustahil dimilki olehnya. Simak sifat mustahil Nabi dan Rasul pada penjelasan berikut.

1. Kidzib
Kidzib dalam bahasa arab artinya dusta atau bohong. Sifat ini sangat mustahil dimilki oleh para Nabi atau Rasul.
Karena jika para Nabi atau Rasul memiliki sifat dusta, tentu sudah pasti umat yang dibimbingnya akan tersesat ke arah yang salah dan akan menjadi pendusta juga.

Para nabi dan Rasul sangat terjaga dan dijauhkan dari sifat kidzib tersebut.

2. Khianat
Sifat khianat dalam bahasa arab artinya tidak dapat dipercaya. Para Nabi dan Rasul adalah laki-laki terpilih untuk menyampaikan atau menyebarkan wahyu atau agama Allah kepada umat manusia.

Laki-laki terpilih memiliki arti seorang laki-laki yang yang dipilih oleh Allah. Para nabi dan Rasul dipilih karena mempunyai kesabran, ketabahan dan tauladan yang baik dibandingkan orang-orang lainnya pada waktu itu.

Sehingga sangat tidak mungkin para Nabi dan Rasul memiliki sifat khianat atau tidak dapat dipercaya. Karena jika para Nabi dan Rasul memiliki sifat khianat maka umat manusia yang dibimbing dan diajarnya akan menjadi pengkhianat juga.

3. Kitman
Sifat kitman dalam bahasa arab artinya menyembunyikan. Seperti yang dijelaskan bahwa Nabi dan Rasul adalah seseorang yang dipilih Allah SWT untuk menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umat manusia.

Sangat tidak mungkin para Nabi dan Rasul memiliki sifat kitman. Kitman adalah sifat yang menyembunyikan dan tidak menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umat manusia.

Seandainya para Nabi dan Rasul itu memiliki sifat kitman, maka umat manusia tidak memiliki pedoman hidup. Karena ajaran-ajran yang benar dari Allah tidak disampaikannya kepadanya. Dengan begitu umat manusia akan mengalami kehancuran dan kebinasaan.

4. Baladah
Sifat baladah dalam bahasa arab artinya bodoh. Para Nabi dan Rasul adalah penyampai wahyu Allah kepada umatnya, jadi perlu orang cerdas dan pintar untuk menyampaikannya. Maka sangat tidak mungkin Allah memilih pilihan kepada orang yang bodoh.

Jadi tidak mungkin para nabi dan rasul bersifat Bodoh. Karena kalau para Nabi dan Rasul memiliki sifat bodoh, maka wahyu Allah tidak akan mudah disampaikan kepada umat manusia.

Apalagi ketika berdialog, bersaudah atau menjawab pertanyaan umatnya. Kalau para Nabi atau Rasul bodoh, maka bagaimana bisa menjelaskan dan menyampaikan wahyu Allah kepada umatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar