Tampilkan postingan dengan label liburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label liburan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Mei 2019

EMPAT JALUR PENDAKIAN GUNUNG RINJANI DIBUKA AWAL JUNI 2019

 GUNUNG RINJANIKabar gembira buat kamu yang kangen bisa melihat pesona alam dari Gunung Rinjani. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengumumk

an akan segera membuka jalur pendakian Gunung Rinjani untuk umum mulai Juni 2019.

Diungkapkan Kepala BTNGR Sudiyono kepada Detikcom, akan ada empat jalur pendakian yang akan dibuka, yaitu jalur Sembalun dan Timbanuh di Lombok Timur, jalur Senaru di Lombok Utara dan jalur Aik Berik di Lombok Tengah.

Pertimbangan untuk kembali membuka jalur pendakian ini didasarkan pada hasil pemantauan dan survei yang sudah dilakukan tim gabungan BTNGR sejak Maret 2018. Kondisi cuaca yang memungkinkan pada saat ini juga menjadi salah satu dasar pertimbangan membuka kembali empat jalur tersebut.

Diungkapkan Sudiyono, timnya juga sudah memasang sejumlah rambu peringatan dan pemberitahuan di sepanjang jalur pendakian untuk menjadi acuan bagi para pendaki. Selain itu, dia juga menerangkan jika aktivitas pendakian masih akan dibatasi hingga wilayah Pelawangan dan belum direkomendasikan hingga ke Danau Segara Anak, mengingat kondisi jalur yang belum aman.

 GUNUNG RINJANISebelumnya, jalur pendakian Gunung Rinjani sempat dibuka secara terbatas pada awal April silam. Aturan untuk bisa naik ke Gunung Rinjani juga diperketat. Selain menggunakan sistem tiket online sejak November silam, akan ada pembatasan jumlah wisatawan yang bisa melakukan pendakian. Sistem tiket nantinya akan menggunakan sistem check in dan check out, yaitu tiket dipesan melalui sistem online, dengan bukti tiket yang memiliki barcode dicetak, di mana di dalam tiket tersebut akan terlihat jalur pendakian yang akan diambil, mulai dari naik hingga turun. Pemegang tiket juga diwajibkan melakukan pelaporan saat naik dan turun.

Selain itu, sistem pengelolaan sampah juga akan diatur sedemikian rupa, yaitu dengan sistem pack in dan pack out, yaitu barang yang dibawa naik akan didata, termasuk barang apa saja yang berpotensi menjadi sampah, dan ketika turun akan dicek kembali sesuai manifest awal.

Pihak BTNGR juga akan melakukan pengendalian pengunjung dengan random checking izin pendaki di jalur pendakian Gunung Rinjani, untuk mencegah pendaki ilegal.

Nama Rumah Adat Sumatera Barat Beserta Gambar & Penjelasannya

Nama Rumah Adat Sumatera Barat Beserta Gambar & PenjelasannyaSumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang beribukota di Padang. Sama halnya seperti wilayah lainnya di Indonesia, Sumatera Barat juga memiliki kekayaan budaya yang cukup beragam. Mulai dari adat istiadat, tarian tradisional, alat musik, makanan khas dan juga rumah adat.

Rumah adat dari Sumatera Barat dikenal dengan sebutan Rumah Gadang atau Rumah Godang yang merupakan rumah adat dari Suku Minangkabau. Rumah adat ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Baanjuang atau Rumah Bagonjong karena memiliki ciri khas tersendiri.

Bentuk atap yang melengkung menyerupai tanduk kerbau yang runcing ke atas disebut dengan istilah gonjong. Sementara badan rumah terlihat landai layaknya sebuah badan kapal.

Desain atap yang berbentuk melengkung dan runcing pada kedua ujungnya berfungsi untuk menahan curah hujan sehingga tidak membebani bangunan di bawahnya. Sementara konsep rumah dengan tiang kayu sebagai penyangga dengan ketinggian hingga 2 meter dimaksudkan agar aman dari serangan binatang buas pada zaman dahulu.

Rumah adat ini juga tidak menggunakan paku dalam pembuatannya dan hanya menggunakan pasak sebagai perekat antar bagian kayu. Kondisi ini justru membuat bangunan rumah aman saat terjadi gempa bumi karena mampu mengikuti ritme gempa yang terjadi.

Meskipun di Sumatera Barat terdapat banyak Rumah Gadang, namun tidak semua wilayah di Mingangkabau bisa mendirikan rumah adat ini. Karena rumah adat ini hanya boleh didirikan pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja.

Proses pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pencarian material bahan, tata cara membangun, model bentuk hingga ukiran pada Rumah Gadang mengandung makna dan filosofi yang mendalam sebagai pelajaran dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada zaman dahulu setiap kompleks Rumah Gadang memiliki dua sampai 6 buah rangkiang yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan padi bagi keluarga atau kaum yang mendiami Rumah Gadang.

Pada Rumah Gadang Kaum biasanya memiliki satu surau yang digunakan sebagai tempat untuk mengaji dan menuntut ilmu agama. Setidaknya ada tiga karakteristik pendidikan yang diterapkan di surau, yaitu pendidikan agama, adat, dan silat atau bela diri.

Dari tipenya, Rumah Gadang bisa dibedakan menjadi dua. Yaitu Rumah Gadang Atok Bagonjong yang identik dengan atap menyerupai bentuk tanduk kerbau dan Rumah Gadang Atok Tungkuih Nasi yang identik dengan atap seperti bungkus nasi, biasanya banyak ditemui di wilayah pesisir.

Sedangkan dari sistem adatnya, Rumah Gadang bisa dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu Rumah Gadang dengan lantai yang datar atau rata tanpa tiang penyangga pada sistem adat Bodi Caniago. Dan Rumah Gadang dengan kedua ujung lantai yang ditinggikan degan tiang penyangga pada sistem adat Koto Piliang.

Berikut ini adalah nama-nama rumah adat di Sumatera Barat:

Rumah Gadang

Bangunan rumah adat ini terbuat dari bahan kayu dengan atap dari ijuk atau seng dan menghadap ke arah utara. Terdapat tambahan gonjong pada bagian depan sebagai pelindung tangga sebelum pintu masuk rumah.

Seperti diketahui bahwa budaya Minangkabau menganut sistem matrilineal yang menetapkan susunan kekerabatan berdasarkan garis ibu. Hal ini juga berpengaruh dalam pembangunan Rumah Gadang. Ketentuan jumlah kamar tergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya, dimana setiap perempuan yang telah menikah mendapatkan satu kamar.

Sementara untuk perempuan yang berusia tua dan anak-anak mendapatkan kamar yang letaknya di dekat dapur. Dan untuk gadis remaja mendapatkan kamar bersama yang letaknya di ujung yang lain.

Adapun bagian di dalam rumah merupakan ruangan lepas kecuali kamar, yang terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai dengan tiang. Tiang yang berbanjar dari kiri ke kanan menandai ruang sedangkan tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar. Untuk jumlah ruangan biasanya ganjil, yaitu antara 3 dan 11.

Dua bangunan di halaman rumah disebut dengan rangkiang yang biasanya difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan padi. Sementara pada sayap kiri dan kanan terdapat ruang anjung sebagai tempat untuk penobatan kepala adat atau pengantin bersanding.

Pembangunan Rumah Gadang biasanya berada di atas lahan miik keluarga yang telah diwariskan secara turun temurun kepada perempuan dalam kaum tersebut.

Proses pembangunan Rumah Gadang dimulai dari pembuatan tonggak tuo atau tiang utama yang berjumlah empat buah. Pengambilan kayu di hutan dilakukan secara bergotongroyong dengan melibatkan banyak orang.

Biasanya kayu yang digunakan dari pohon juha yang lurus dan sudah tua dengan diameter sekitar 40-60 cm. Jenis pohon ini dipilih karena memiliki karakteristik kayu yang kuat dan keras sehingga mampu bertahan dalam waktu yang sangat lama.

Kayu yang sudah didapatkan tidak bisa langsung digunakan, tetapi harus direndam dulu di dalam kolam hingga bertahun-tahun. Proses perendaman ini diyakini mampu membuat batang kayu kuat dan semakin keras sehingga tidak dimakan rayap.

Setelah dirasa cukup, batang kayu baru diangkat dan digunakan sebagai tonggak tuo. Prosesi pengangkatan kayu dikenal dengan istilah “mambangkik batang tarandam” atau membangkitkan pohon yang terendam.

Rumah Gadang memiliki bentuk empat persegi panjang yang terbagi atas dua bagian, yaitu depan dan belakang. Untuk bagian depan biasanya dipenuhi dengan ornamen ukiran dengan motif bunga, daun, akar, bidang persegi empat maupun genjang. Sementara pada bagian luar belakang biasanya dilapisi dengan belahan bambu.

Bangunan Rumah Gadang menggunakan bahan kayu untuk bagian dindingnya dan bahan bambu untuk bagian belakang. Pemasangan papan kayu disusun secara vertikal dan menjadi bingkai dengan ornamen ukiran khas di dalamnya. Seluruh dinding terlihat penuh dengan penempatan motif ukiran yang disesuaikan dengan letak dan susunan papan kayu pada dindingnya.

Gonjong Ampek Baanjuang

Gonjong Ampek Baanjung merupakan rumah adat Padang yang memiliki bentuk bangunan unik dengan lebih dari 7 ruang sisi. Sementara pada bagian samping kiri dan kanan terdapat tambahan anjung.

Gonjong Anam

Gonjong Anam merupakan rumah adat Minang dengan gaya arsitektur bangunan Rumah Gadang Gajah Maharam yang sudah mengalami perbaikan dan ditambah ornamen ukiran seperti pada bangunan beranjung.

Pada rumah adat ini salangkonya menggunakan papan dan bukan dari anyaman bambu, sedangkan pada bagian jendela dibuat dalam jumlah yang lebih banyak sehingga pencahayaan dan sirkulasi udaranya lebih bagus.

Rumah Gadang Batingkek

Keunikan dari rumah adat ini adalah design bangunannya yang terdiri dari empat gonjong dan bertingkat. Jenis rumah ini banyak ditemui di sekitar wilayah Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Rumah Gadang Surambi Papek

Jenis rumah adat ini banyak divariasikan di wilayah Koto Marapak, Bukittinggi, Sumatera Barat dengan penempatan pintu rumah di bagian depan dan bukan di belakang. Masuk dari pintu belakang rumah memiliki makna bahwa pemilik rumah adalah seorang perempuan sedangkan menantu laki-laki hanya boleh menumpang.

Rumah Gadang Gonjong Limo

Ciri khas bangunan ini adalah penambahan gonjong pada bagian kiri dan kanan dengan pengakhiran bangunan seperti pada Rumah Gadang Gajah Maharam, yaitu tanpa tambahan anjung. Jenis rumah adat ini banyak terdapat di Kota Payakumbuh, Luhak Limo Puluah Koto, Sumatera Barat.

Selain itu ada juga Rumah Gadang Gonjong Ampek Sibak Baju, Rumah Gadang Lontiak Bagonjong Duo, Rumah Gadang Kajang Padati, Rumah Gadang Surambi Papek Batingkok, dll yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang menambah kekayaan budaya Minangkabau di Sumatera Barat.

Tempat Wisata di Karanganyar Terbaru & Paling Hits Dikunjungi

Tempat Wisata di Karanganyar Terbaru & Paling Hits Dikunjungi!Wisata Karanganyar yang paling terkenal tentu saja Tawangmangu dengan Grojogan Sewunya yang melegenda. Ada juga Istana Giri Bangun yang di dalamnya terdapat makam presiden ke-2 Indonesia, yaitu Bapak Soeharto. Tidak ketinggalan juga Candi Cetho dan Candi Sukuh yang merupakan destinasi wisata sejarah dan edukasi yang bermanfaat.

Selain ketiga destinasi wisata tersebut, Karanganyar juga memiliki ragam destinasi wisata lainnya yang tidak kalah menarik. Berikut adalah beberapa spot wisata terbaru dan hits di Karanganyar yang bisa kamu kunjungi saat liburan.

Air Terjun Jumog
Buat yang suka wisata alam dan main air, datang saja ke Air Terjun Jumog karena tempatnya masih sangat asri dan sejuk dengan aliran air yang begitu segar. Kamu akan dimanjakan dengan keindahan alam yang begitu menyejukkan, bikin suasana hatimu semakin adem. Selain bersantai dan foto-foto, kamu juga bisa berburu kuliner khas di tempat ini, salah satunya adalah sate kelinci.

Lokasi: Gandu, Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Air Terjun Parang Ijo

Akses jalan menuju ke lokasi air terjun tidak terlalu sulit sehingga sangat cocok buat acara rekreasi keluarga. Suasana alamnya sangat sejuk dengan lingkungan yang begitu asri membuat kamu semakin betah. Selain bermain air dan menikmati kesejukan alamnya, kamu juga bisa mencoba permainan flying fox atau menikmati keindahan alam dari atas gardu pandang.

Lokasi: Mlinggur, Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Air Terjun Pringgodani

Memiliki ketinggian lebih dari 100 meter, Air Terjun Pringgodani menyajikan keindahan alam yang begitu menakjubkan. Lokasi air terjun cukup sulit untuk diakses sehingga butuh perjuangan ekstra untuk mencapainya. Sangat cocok buat kamu yang suka petualangan. Selain terlihat eksotis, air terjun ini juga sarat akan nuansa mistis karena sering digunakan untuk ritual tertentu.

Lokasi: Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Grojogan Jurang Jero

Lokasinya cukup tersembunyi dan bisa menjadi pilihan asik buat liburan ala petualang. Sangat cocok buat menenangkan diri dan sejenak menyingkir dari hiruk pikuk kota. Suasana alam pedesaan yang teduh dan sejuk dengan suara gemericik air terdengar begitu menenangkan, bikin betah dan adem pikiran.

Lokasi: Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Air Terjun Sewawar dan Sedinding

Dua air terjun ini letaknya cukup berdekatan sehingga kamu bisa mengunjunginya sekaligus. Menuju ke lokasi air terjun kamu bakal dimanjakan dengan keindahan alam sekitar yang asri dan sejuk, membuat perjalananmu tidak terasa melelahkan. Sangat cocok buat acara liburan dengan konsep petualangan seru.

Lokasi: Dukuh Sekarang, Desa Trengguli, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kedung Pengaron

Disebut Kedung Pengaron karena dua cekungan di hulu sungai ini terlihat seperti “karon” atau tempat menanak nasi. Aliran airnya cukup deras dan hangat di pagi hari sehingga sangat cocok buat acara basah-basahan atau sekedar merelaksasi tubuh.

Lokasi: Banaran, Desa Selomoro, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kedung Sriti

Menuju ke lokasi kedung kamu harus melewati jalur yang cukup ekstrem dengan menuruni jurang. Namun perjuanganmu tidak akan sia-sia karena keindahan air terjun setinggi 10-15 meter nan eksotis di depan mata. Suasana yang sepi dengan lingkungan alam yang begitu asri sangat cocok buat mencari secuil ketenangan setelah lelah beraktivitas.

Lokasi: Pancot, Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Rumah Hobbit Lembah Semillir

Salah satu destinasi wisata kekinian di Karanganyar yang bukan hanya indah dipandang tetapi juga menyediakan beberapa spot foto kece di dalamnya. Salah satunya adalah Rumah Hobbit yang banyak dijadikan tempat selfie oleh para pengunjung. Selain itu ada menara kincir angin, spot foto ayunan dll yang tidak kalah keren buat diabadikan.

Lokasi: Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Bukit Paralayang

Berada di kawasan kebun teh, Bukit Paralayang menyajikan keindahan alam yang begitu asri dengan hamparan kebun teh yang sejuk dipandang. Di kawasan ini kamu bisa berkemah dan menikmati malam di atas ketinggian dengan suasana yang begitu syahdu. Kamu juga bisa mencoba sensasi seru naik paralayang dengan instruktur yang sudah berpengalaman.

Lokasi: Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Bukit Sekipan

Bukit Sekipan menawarkan sensasi liburan seru dengan ragam fasilitas yang cukup lengkap di dalamnya. Tersedia waterboom dengan wahana permainan seru, taman, rumah halloween, arena outbound dengan jembatan goyang, flying fox, dan trampolin. Serta miniatur Ka’bah, area lempar jumrah, area untuk sa’i, dll yang akan membuat liburanmu di Bukit Sekipan semakin asik.

Lokasi: Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Watu Kandang

Salah satu situs bersejarah di Karanganyar yang menarik untuk dikunjungi saat liburan. Bangunan berupa batu-batu besar dengan formasi temu gelang ini diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitik tua. Sangat cocok buat wisata sejarah dan edukasi. Tempatnya juga bagus untuk keperluan fotografi dengan pemandangan indah di sekitarnya.

Lokasi: Karangbangun, Kecamamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Tenggir Park

Salah satu tempat wisata alam dengan konsep kekinian yang menarik untuk acara liburan di akhir pekan. Letaknya yang berada di kaki Gunung Lawu menyuguhkan panorama alam yang indah dan sejuk, bikin suasana hati semakin adem.

Ada banyak spot kece yang bisa kamu explore di tempat ini. Seperti sepeda layang, rumah Honai khas Papua, ranjang layang, air terjun bidadari, gardu pandang dan rumah pohon, kolam renang, permadani terbang, hingga taman bunga yang instagenic. Dijamin hobby selfiemu bakal terpuaskan di tempat ini!

Lokasi: Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sapta Tirta Pablengan

Sesuai dengan namanya, tempat ini menyuguhkan tujuh mata air yang dianggap ajaib karena memiliki keunikan dan manfaat masing-masing. Yaitu sumber air bleng, sumber air hangat, sumber air kasekten, sumber air hidup, sumber air mati, sumber air soda, dan sumber air urus-urus.

Di antara 7 sumber air tersebut, sumber air mati tidak bolah digunakan karena mengandung mineral yang berbahaya, bahkan untuk sekedar cuci muka pun tidak diperbolehkan. Sementara 6 sumber air lainnya memiliki manfaat untuk kesehatan.

Lokasi: Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Taman New Balekambang

Taman wisata ini memiliki konsep yang mirip dengan Merapi Park di Kaliurang dengan berbagai macam miniatur ikon wisata di dunia. Seperti Tembok Besar China, Bukit Hollywood, Menara Eiffel dan Gerbang Arch de Triomphe Perancis, Candi Borobudur, Piramid dan Sphinx Mesir, serta patung Merlion Singapura.

Selain itu terdapat banyak fasilitas pelengkap seperti taman bermain, arena outbound dan flying fox, ATV, dll yang akan membuat liburanmu semakin asik.

Wisata Tubing Goa Sari (Banyu Bening Arena)

Buat kamu yang suka kegiatan outdoor dengan sensasi liburan seru bisa mencoba wisata tubing Goa Sari, yang tidak kalah seru dengan tubing di Goa Pindul yang sudah begitu terkenal. Kamu akan diajak untuk menyusuri keindahan sungai dan alam sekitarnya dengan menggunakan ban yang pastinya seru.

Selain river tubing, beberapa fasilitas seperti kolam renang, rumah pohon, bola air, taman bermain dan restoran yang akan membuat liburanmu semakin lengkap.

Lokasi: Desa Punthukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Waduk Lalung

Akses menuju ke lokasi waduk cukup mudah dengan pemadangan alam yang begitu mempesona. Suasana yang tenang dengan panorama waduk yang indah sangat cocok untuk refreshing atau sekedar bersantai. Kamu bisa berjalan-jalan sembari menikmati suasana waduk, memancing atau berburu spot foto kece di tempat ini.

Lokasi: Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Waduk Gondang

Belum lama diresmikan, Waduk Gondang menawarkan sensasi liburan asik dengan pemandangan sekitar waduk yang menawan. Selain berfungsi untuk pengairan dan pembangkit tenaga listrik, di waduk ini juga terdapat dua area swafoto yang bisa kamu manfaatkan untuk melengkapi koleksi foto liburanmu. Salah satunya adalah jembatan batik yang begitu unik.

Lokasi: Sidomulyo, Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Bale Branti

Destinasi wisata ini sebenarnya merupakan sebuah kafe dengan konsep outdoor yang menyajikan pemandangan kebun teh nan asri.  Bukan hanya menikmati menu kuliner yang menggugah selera, kafe ini juga menyediakan spot foto cantik buat foto-foto, sangat recommended buat memuaskan hobby fotografimu.

Lokasi: Jalan Kaliondo No. 1, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Jumat, 17 Mei 2019

TIKET MASUK GUNUNG BROMO DAN GUNUNG SEMERU ALAMI KENAIKAN

GUNUNG BROMO DAN GUNUNG SEMERUKabar penting buat kamu yang berencana untuk plesiran ke Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memutuskan menaikkan harga tiket masuk Gunung Bromo dan Gunung Semeru per 1 Juni 2019.

Kenaikan harga tiket masuk ini terjadi merupakan imbas dari naiknya premi asuransi untuk wisatawan lokal. Dengan demikian, tarif masuk ke kawasan TNBTS meningkat sebesar 1,500 IDR dari harga tiket sebelumnya.

Mulai 1 Juni 2019, tiket masuk Gunung Bromo untuk wisatawan lokal berubah menjadi 29,000 IDR pada hari kerja, sedangkan untuk hari libur menjadi 34,000 IDR. Sementara untuk tiket masuk Gunung Semeru berubah menjadi 19,000 IDR pada hari kerja dan 24,000 IDR pada hari libur.

Perubahan harga tiket masuk Gunung Bromo juga berlaku untuk wisatawan mancanegara. Untuk tiket masuk Gunung Bromo menjadi 220,000 IDR untuk hari kerja dan 320,000 IDR untuk hari libur, sedangkan tiket masuk Gunung Semeru berubah menjadi 210,000 IDR di hari kerja dan 310,000 IDR di hari libur.

Naiknya premi asuransi juga ikut mempengaruhi jumlah santunan yang diterima wisatawan jika mengalami kecelakaan. Bagi korban kecelakaan yang meninggal dunia akan mendapat 75,000,000 IDR dari yang sebelumnya 60,000,000 IDR. Sementara untuk perawatan karena kecelakaan, yang sebelumnya mendapatkan 6,000,000 IDR, berubah menjadi 7,500,000 IDR.

Kunjungan Ke Gunung Bromo Diperkirakan Naik Usai Lebaran
Sementara itu, bagi yang berencana untuk menikmati pemandangan alam di Gunung Bromo, kemungkinan harus berhadapan dengan lautan massa yang cukup besar karena diprediksi akan ada lonjakan pengunjung usai lebaran.

Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin, menanggapi potensi kunjungan ke Gunung Bromo setelah bulan Ramadhan 2019.


“Kalau sudah puasa memang tingkat kunjungan wisatawan anjlok, namun tingkat kunjungan ke Bromo akan naik lagi setelah lebaran Idul Fitri,” ujarnya seperti dikutip JatimNow.

Gunung Bromo saat ini juga masih berstatus waspada level II dan wisatawan diminta untuk tetap menjaga keselamatan dengan tidak mendekati kawah dengan radius satu kilometer, sesuai arahan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Gunung